Thursday, March 12, 2009

Hasil Survei Demokrat, PDIP, dan Golkar Tetap Dominan

JAKARTA - Pemilu legislatif baru digelar 29 hari lagi. Namun, sejumlah prediksi menunjukkan kekuatan parpol sudah semakin mengerucut. Hasil survei bersama empat lembaga, CSIS, LP3ES, P2P LIPI, dan Puskapol FISIP UI, memperkirakan bakal muncul tiga kekuatan parpol dominan pada pemilu legislatif 9 April mendatang.

Tiga parpol tersebut adalah Partai Demokrat (PD), PDI Perjuangan, dan Golkar. Berdasar hasil survei terhadap 2.957 responden yang diselenggarakan pada 9-20 Februari lalu di 150 desa yang dipilih secara acak di seluruh Indonesia, PD meraih 21,52 persen suara, PDIP (15,51 persen), dan Golkar (14,27 persen).

Di urutan berikutnya ada lima parpol yang diprediksi lolos parliamentary threshold. Yakni, PPP, PKS, PKB, PAN, dan Gerindra. Namun, perolehan angkanya masih relatif jauh lebih kecil dari PD, PDIP, dan Golkar. ''Polanya, akan ada tiga partai dominan yang muncul di Pemilu 2009,'' kata peneliti CSIS Sunny Tanuwijaya saat jumpa pers di kantor CSIS kemarin.

Dia menjelaskan, hasil survei bersama tersebut secara persentase masih bisa berubah sesuai perkembangan politik yang eskalasinya masih terus meningkat menjelang Pemilu 2009. Perubahan sangat ditentukan oleh 22,83 persen responden yang mengaku belum tahu dan belum menentukan bakal memilih partai apa.

Faktor figur atau ketokohan dalam parpol, menurut Tanuwijaya, masih menjadi alasan utama masyarakat menentukan pilihan. Dalam hal ini, figur SBY di PD dan Megawati di PDIP tidak bisa dilepaskan sebagai magnet yang memengaruhi daya tarik mereka.

Alasan lain yang cukup signifikan, masyarakat secara rasional mulai mempertimbangkan bukti-bukti program yang dijalankan, usul program, dan pengalaman. ''Meski, banyak juga pengetahuan itu terbangun dari iklan-iklan partai politik,'' urainya.

Temuan lain, kata dia, iklan parpol yang terus gencar ternyata tidak secara otomatis membuat masyarakat suka pada parpol bersangkutan. Dia mencontohkan iklan Partai Gerindra, 64,1 persen responden mengaku paling sering melihat. Namun, saat ditanya iklan mana yang mereka sukai, ternyata hanya 36 persen yang mengaku suka iklan Gerindra.

Pada bagian lain, peneliti LP3ES Fajar Nursaid menyampaikan, hasil survei bersama juga mengkritisi tingkat pengetahuan responden terhadap caleg yang hendak dipilih. Menurut dia, mayoritas responden mengaku memiliki keinginan memilih. Namun, 70 persen di antara mereka mengaku tidak tahu nama caleg siapa dan dari partai mana yang akan dipilih.

Ikut hadir mengkritisi hasil survei bersama kemarin peneliti senior Syamsudin Haris. Puskapol FISIP UI diwakili Sri Budi Eko Wardani dan Lili Romli mewakili P2P LIPI. (did/jpnn/agm)

Sumber : Jawa Pos

No comments:

Post a Comment