Monday, March 16, 2009

2nd Meeting with Leuphana Universität Lüneburg

Dear All,

bertempat di Restaurant Kembang Goela yang terletak di kompleks Plaza Sentral, Jalan Sudirman, Jakarta, pada hari Jum'at, 13 Maret 2009 telah diadakan pertemuan antara tim TASDA - BPPT dan tim Leuphana Universität Lüneburg yang diwakili oleh Prof. H.D. Olbrisch didampingi oleh seorang mahasiswa S3-nya. Pertemuan yang dimulai pada jam 13.30 setelah sholat Jum'at ini diagendakan untuk membicarakan rencana pelaksanaan "Executive Capacity Builtong Program on Agricultural Development and Policy" pada tahun ini. Pertemuan ini merupakan pertemuan kedua setelah pada bulan Februari diadakan pertemuan pertama di Yogyakarta.
Dalam pertemuan ini dibahas proposal yang telah disusun oleh Tim dari TASDA. Beberapa rencana detil juga dibicarakan untuk mengantisipasi berbagai persoalan administrasi dan teknis yang mungkin timbul. Pada dasarnya pihak Leuphana Universität Lüneburg sangat mendukung adanya program untuk level eksekutif ini dan bersedia menjadi counterpart dalam pelaksanaannya.
Bravo!!!

Tugas Perekayasa Dalam Organisasi Fungsional Kerekayasaan

Tugas Perekayasa Dalam Organisasi Fungsional Kerekayasaan
(Sumber : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
NOMOR 01/Kp/BPPT/I/2009
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN
ANGKA KREDITNYA)


Fungsi Perekayasa dalam Organisasi Fungsional Kerekayasaan dapat dirincikan dari jenjang Perekayasa yang paling rendah hingga jenjang Perekayasa yang paling tinggi, sebagai berikut.

(1). Staf Perekayasa (Engineering Staff)
Melaksanakan kegiatan penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian seperti diinstruksikan dalam Program Manual untuk spesifik bidang tertentu, dibawah koordinasi Leader.
Secara rinci tugas Engineering Staff adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan desain konseptual;
2. Melaksanakan desain awal;
3. Melaksanakan desain rinci;
4. Melaksanakan perhitungan;
5. Melaksanakan pengujian;
6. Melaksanakan eksplorasi;
7. Melaksanakan observasi;
8. Melaksanakan pengukuran;
9. Melaksanakan modifikasi produk;
10. Melaksanakan perawatan produk;
11. Melaksanakan studi kelayakan sistem teknologi;
12. Melaksanakan studi banding sistem teknologi;
13. Menuliskan hasil pekerjaan diatas dalam sistem pelaporan yang telah ditentukan dan
melaporkan hasilnya kepada Leader

Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah Lembar kerja (Working
sheet), Benda kerja, foto, Log book, Technical Notes.


(2). Ketua Sub Kelompok (Leader) --> WP
Memipin para Engineering Staff dalam pelaksanaan kegiatan penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian seperti diinstruksikan dalam Program Manual untuk spesifik bidang tertentu.
Secara rinci tugas Leader adalah sebagai berikut:
1. Memberikan supervisi pelaksanaan desain konseptual;
2. Memberikan supervisi pelaksanaan desain awal;
3. Memberikan supervisi pelaksanaan desain rinci;
4. Memberikan supervisi pelaksanaan perhitungan;
5. Memberikan supervisi pelaksanaan pengujian;
6. Memberikan supervisi pelaksanaan eksplorasi;
7. Memberikan supervisi pelaksanaan observasi;
8. Memberikan supervisi pelaksanaan pengukuran;
9. Memberikan supervisi pelaksanaan modifikasi produk;
10. Memberikan supervisi pelaksanaan perawatan produk;
11. Memberikan supervisi pelaksanaan studi kelayakan sistem teknologi;
12. Memberikan supervisi pelaksanaan studi banding sistem teknologi;
13. Menyelenggarakan pertemuan dan memimpin diskusi dengan para engineering staff tentang pekerjaan mereka;
14. Mempersiapkan bahan presentasi laporan hasil kegiatan Paket Kerja (Work Package) yang dipimpinnya;
15. Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Pemimpin Kelompok (Group Leader) secara berkala (pemaparan, diskusi, dan penyimpulan hasil);
16. Sebagai Leader memeriksa Techical Notes;
17. Sebagai Leader mempersiapkan Technical Report/ Technical Memorandum.

Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah Lembar kerja (Working sheet), Benda kerja, Log book, Lembar Instruksi Teknik (Instruction Sheet), Lembar Keputusan (Decision Sheet), Materi Presentasi, Technical Notes, dan Technical Report.


(3). Ketua Kelompok (Group Leader) --> WBS
Mengkoordinasikan para Leader dalam pelaksanaan kegiatan penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian seperti diinstruksikan dalam Program Manual sebagai pemadu beberapa bidang spesifik dalam satu kelompok tertentu yang ia pimpin.
Secara rinci peran dan tugas Group Leader adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan sub-integrasi produk Struktur Rincian Kerja (Work Breakdown Structure) untuk masalah disain/testing/eksplorasiobservasi/pengukuran/modifikasi/perawatan;
2. Mendiskusikan kualitas capaian dari segi teknis dengan melakukan iterasi teknis diantara group yang terkait;
3. Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan waktu, pendanaan, dan pengadaan barang sesuai dengan WBS nya dengan melakukan iterasi yang terkait dengan ketersediaan aliran pendanaan;
4. Membuat perencanaan kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain bersama Program Manager;
5. Mengusulkan pengadaan barang dan spesifikasinya kepada Program Manager;
6. Mempersiapkan materi presentasi laporan hasil kegiatan Struktur Rincian Kerja yang dipimpinnya;
7. Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Kepala Program (Program Director) secara berkala (paparan, diskusi dan kesimpulan);
8. Mempersiapkan Design Manual/Engineering Manual/Test Manual/Production manual;
9. Menyetujui Technical Notes;
10. Memeriksa Technical Report/ Technical Memorandum;
11. Mempersiapkan Technical Document.
Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah Lembar kerja (Working sheet), Benda kerja, Log book, Lembar Instruksi (Instruction Sheet), Kontrak Kerjasama, Lembar Keputusan (Decision Sheet), Materi Presentasi, Lembar Usulan Spesifikasi Teknis, Design/Engineering/Test/ Production Manual, Technical Report/Technical Memorandum, Technical Document.

Saturday, March 14, 2009

Nasi Kebuli Gaya Betawi

MAU rasa bumbu kuat nasi kebuli Betawi? Datanglah ke Rumah Makan Ibu Layla. Mau yang tipis-tipis saja bumbunya? Datanglah ke Restoran dan Catering Puas. Bagi para penggemar nasi kebuli di Jakarta dan sekitarnya, kedua tempat makan ini memang populer.

Rumah Makan (RM) Layla terletak di Jalan Kampung Melayu Besar Nomor 70 di sebelah Masjid At-Tahiriyah, Jakarta Selatan, sedangkan RM Puas ada di tiga lokasi, yaitu di Jalan Condet Raya Nomor 78, Condet, Jakarta Timur; Jalan Lapangan Bola Nomor 5 di belakang kantor RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat; serta di Jalan Raya Jati Waringin Nomor 7 di depan Waringin Permai, Jakarta Timur.

Harga seporsi nasi kebuli di RM Layla Rp 35.000, sedangkan porsi yang lebih besar Rp 48.000. Porsi nampan sedang untuk enam orang Rp 270.000, sedangkan porsi nampan besar untuk delapan orang Rp 360.000.

”Untuk yang membeli nampan sedang, kami beri bonus satu porsi, sedangkan untuk yang membeli nampan besar, kami beri bonus dua porsi,” kata pemilik RM Layla, Faik.

Rasa jinten, kepulaga, dan cengkeh pada nasi kebuli RM Layla kuat di lidah. ”Khusus kepulaga, saya titip beli dari Malaysia, tetapi kepulaganya sendiri berasal dari Guatemala,” ujar Faik sambil menunjukkan dus penyimpan kepulaga bertulis buatan Guatemala.

Nasi kebuli Faik tidak membuat penikmatnya mual karena lemak daging kambing. Sebab, berasnya direbus dengan kaldu daging kambing yang sudah bebas dari lemak. ”Saya sendiri yang mengawasi agar tidak ada lemak mengambang dalam kaldu kambing kami,” tutur Faik.

Kepada pemotong kambing, ia selalu minta agar seluruh lemak dibersihkan. Jeroan dan kepala dibuang. Sesampai di RM Layla, Faik masih membersihkan daging dari lemak. Hasilnya, masih ada setengah kilogram lemak dibuang.

Supaya rasa manis daging kambing tidak hilang, daging tidak dicuci. Faik mengawasi langsung kebersihan tangan dan cara kerja pemotong kambing. Kambing ia pilih yang berusia maksimal enam bulan.

Itu sebabnya kambing goreng pendamping nasi kebuli buatan RM Layla empuk dan manis. Rasa rempahnya meresap dan tidak membuat mual.

Selain tiga potong daging kambing goreng, nasi kebuli RM Layla disertai sambal goreng yang dicampur irisan kecil ati dan daging paha kambing, serta acar timun, tomat, dan nanas muda. Acarnya sedikit berkuah. Hmm..., uap nasi hangatnya menebar aroma harum rempah, menggugah selera.

RM ini juga menawarkan sajian nasi kebuli ayam, dadar gulai kambing, nasi goreng kambing dan ayam, lontong gulai kambing, lontong kari ayam, sop dan gulai kambing, serta tulang iga kambing.

Berbeda dengan RM Layla, sajian nasi kebuli RM Puas berbumbu tipis-tipis dengan daging yang masih menyisakan sedikit lemak dan urat. Nasi ditaburi kismis, tetapi tanpa sambal goreng ati dan daging paha kambing. Acar disajikan tanpa kuah.

RM Puas mematok harga sepiring nasi kebuli Rp 22.500, sedangkan RM Layla Rp 35.000.

Minuman istimewa

Minuman istimewa nan hangat pendamping nasi kebuli RM Puas ada dua, yaitu balion dan teh susu Arabia. Teh susu Arabia terdiri dari susu tawar pembuat kue, cengkeh, pala, kepulaga, dan gula. Minum teh susu Arabia setelah menyantap nasi kebuli membuat rasa mual hilang. Dinding mulut pun kembali kesat. Harga secangkir Rp 10.000.

Minum balion seusai menyantap nasi kebuli, badan jadi ”grengngng…”, siap tempur. Maklum, balion terdiri dari kuning telur ayam kampung, kuah kaldu daging kambing, merica, kecap, dan jeruk nipis.

Untuk yang dicampur satu kuning telur harganya Rp 8.000 secangkir, sedangkan yang dicampur dua kuning telur harganya Rp 10.000. ”Sajian kedua jenis minuman ini tidak ada di tempat lain. Ini racikan istimewa kami,” kata Sobari (52), pengelola RM Puas, saat ditemui di Jalan Condet Raya 78.

Ia lalu menyebutkan minuman dingin Vosco yang juga resep RM Puas. Vosco tak lain adalah es soda gembira, tetapi susu kental manisnya diganti dengan susu coklat kental manis. Segelas harganya dipatok Rp 8.500.

Suasana

Interior di RM Puas tertata lega dan bersih. Di samping menyediakan beberapa meja dan kursi, rumah makan ini juga menyediakan beberapa meja makan untuk lesehan. Ruangnya masih baru. Langit-langitnya digantungi lampu-lampu berkap warna aluminium.

Bentuk kapnya seperti botol berleher panjang terpenggal sepertiga bagian bawahnya. Temboknya berlapis kertas dinding, bermotif lembut berwarna semu oranye.

Jarak antarkelompok meja-kursi diatur sehingga cukup untuk mondar-mandir. Dengan demikian, tidak membahayakan anak-anak. Oleh karena itu, suasananya cocok untuk makan bersama keluarga.

Menurut Sobari, RM Puas umumnya ramai dikunjungi pembeli pada pukul 20.00. ”Hari Sabtu dan Minggu hampir ramai sepanjang hari,” ucapnya. Di akhir pekan itu, lanjutnya, sebagian besar pelanggan datang bersama keluarga.

Ia mengatakan, setiap hari, untuk memenuhi kebutuhan sajian nasi kebuli di tiga lokasi RM Puas, RM-nya menghabiskan rata-rata 25 kilogram daging kambing muda. ”Jumlah itu hanya untuk kebutuhan sajian nasi kebuli,” katanya.

RM Layla buka setiap hari pukul 10.30 sampai 22.00 dan ramai dikunjungi pada pukul 13.00-14.00. ”Kalau menjelang magrib persediaan menu sudah habis, kami berbelanja kembali untuk para pembeli yang ramai datang pada pukul 19.00-20.00,” kata Faik.

Ia menjelaskan, hampir semua pembeli yang makan di RM Layla berasal dari kalangan pegawai, sedangkan yang memesan untuk diantar berasal dari kalangan keluarga yang sedang hajatan. Setiap hari RM Layla menghabiskan empat kambing muda.

Hadramaut

Pada bagian lain Sobari menjelaskan riwayat RM Puas. Pendirinya adalah Maryam Assegaff. Awalnya, perempuan berdarah Hadramaut, Yaman Selatan, ini membuka warung di sekitar Hotel Sriwijaya di Jalan Veteran, dekat Masjid Istiqlal.

Tahun 1990, warung pindah ke Jalan Lapangan Bola, Kebon Jeruk, dan pada tahun 2000 membuka cabang di Jalan Raya Jati Waringin 7. Tahun 2004, RM Puas kembali membuka cabang di Jalan Condet Raya 78.

”Tahun 2000, Ibu Maryam menyerahkan pengelolaan RM Puas kepada putranya, Pak Jafar (Jafar Sadiq Assegaff). Sampai sekarang, Pak Jafar masih mengelola ketiga RM Puas,” ujar Sobari.

Sama dengan Jafar, Faik pun mewarisi usaha RM Layla dari ibunya, Gamar, yang juga masih berdarah Hadramaut. Faik mengatakan, yang pertama kali membuka warung nasi kebuli adalah neneknya, Alawiyah.

Alawiyah membuka warung di Ciawi, Puncak, tahun 1960-an. Kala itu, sang nenek sudah meracik bumbu nasi kebuli sesuai lidah orang Melayu, terutama Betawi.

”Jadi, racikan bumbu yang saya gunakan sekarang berasal dari nenek saya,” ungkap Faik.

Belasan tahun kemudian, sang nenek berhenti membuka warung nasi kebuli dan baru pada tahun 2000, Gamar, ibu Faik, membuka warung nasi kebuli di dekat Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga, Jatinegara, Jakarta Timur.

Tahun 2003, RM Layla membuka cabang di Jalan Kampung Melayu Besar 70. Namun, tahun 2003, RM Layla di RS Mitra Keluarga ditutup.

Tahun 2005, RM Layla di Jalan Kampung Melayu Besar 70 diperluas. Namun, itu belum cukup bagi Faik yang masih berharap bisa membuka cabang.

WIN
Sumber : Kompas Cetak

Orang Pesimistis Lebih Cepat Mati

ORANG yang optimistis hidup lebih lama, bahkan lebih sehat dibandingkan orang yang pesimistis. Demikian kata beberapa peneliti AS, Kamis (5/3), dalam sebuah studi.

Para peneliti di University of Pittsburgh mengkaji angka rata-rata kematian dan kondisi kesehatan kronis di kalangan pasien dalam studi Women’s Health Initiative—yang telah mengikuti perkembangan lebih dari 100.000 perempuan yang berusia 50 tahun ke atas sejak 1994.

Perempuan yang memiliki sifat optimistis—orang yang memperkirakan sesuatu yang baik dan bukan hal buruk yang akan terjadi— sebanyak14 persen kurang mungkin untuk meninggal akibat penyebab apa pun dibandingkan dengan orang yang pesimistis, dan 30 persen kurang mungkin untuk menghembuskan napas akibat sakit jantung setelah delapan tahun pengamatan dalam studi tersebut.

Orang yang optimistis juga kurang mungkin untuk menghadapi tekanan darah tinggi, diabetes, atau menghisap rokok. Tim yang dipimpin oleh Dr Hilary Tindle itu juga meneliti perempuan yang sangat tak percaya kepada orang lain—satu kelompok yang mereka sebut "bermusuhan sangat sinis"—dan membandingkan mereka dengan perempuan yang lebih memercayai orang lain.

Perempuan di dalam kelompok bermusuhan secara sinis cenderung untuk setuju dengan pertanyaan, seperti "Saya sering kali harus menerima perintah dari seseorang yang tak mengetahui sebanyak yang saya ketahui" atau "Paling aman tak memercayai seorang pun", kata Tindle dalam suatu wawancara telepon dengan wartawan kantor berita Inggris, Reuters.

"Pertanyaan ini membuktikan rasa tak percaya umum kepada orang lain," kata Tindle yang menyajikan studinya pada Kamis dalam pertemuan tahunan American Psychosomatic Society di Chicago. Pola berpikir semacam itu merenggut korban.

"Perempuan yang bermusuhan secara sinis 16 persen lebih mungkin untuk meninggal (selama masa studi) dibandingkan dengan perempuan yang tak terlalu bermusuhan secara sinis," kata Tindle. Mereka juga sebanyak 23 persen lebih mungkin menemui ajal akibat kanker.

Tindle mengatakan, studi itu tak membuktikan sikap negatif mengakibatkan dampak kesehatan negatif, tapi ia mengatakan semua temuan tersebut benar-benar akan memperlihatkan keterkaitan pada suatu hari nanti.

"Saya kira kita benar-benar memerlukan penelitian lebih lanjut guna merancang pengobatan yang akan ditujukan kepada sikap manusia guna melihat apakah semua itu dapat diubah dan apakah perubahan itu bermanfaat bagi kesehatan," katanya.

Tindle mengatakan, meskipun seorang pesimitis mungkin berpendapat, "Takdir saya sudah diputuskan. Tak ada yang dapat saya lakukan, saya tak yakin itu benar. Kita ’kan tidak tahu."

ABI
Sumber : Ant

Wapres Minta Bank Jangan "Duduki" Uang

BATAM, KOMPAS.com — Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla meminta perbankan nasional tidak saja "menduduki" dananya untuk mencari keuntungan lewat Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Akan lebih baik, katanya, dana itu digunakan, salah satunya, untuk sektor perumahan sehingga rakyat bisa duduk di dalam rumah yang dimilikinya.

Dana perbankan yang disimpan untuk SBI saat ini tercatat Rp 250 triliun. Padahal, banyak rakyat, khususnya para buruh, belum memiliki rumah sendiri.

Hal itu disampaikan Wapres Kalla saat meresmikan tujuh tiang pancang pembangunan menara rumah susun sederhana atau rusuna untuk para pekerja yang bekerja di sejumlah industri di kawasan Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (14/3) pagi.

Dalam acara itu, Warpes Kalla didampingi Menteri Negara Perumahan Rakyat Yusuf Asy'ary, Menneg BUMN Sofyan Djalil, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ismeth Abdullah, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi, serta Direktur Utama PT Jamsostek Hotbonar Sinaga.

"Bangsa ini banyak uang. Akan tetapi, uangnya disimpan oleh bank di SBI. Ada sekitar Rp 250 triliun. Jadi, saya minta jangan uang cuma diduduki, tetapi digunakan supaya rakyat bisa duduki rumahnya. Bukan cuma bank dan Jamsostek yang duduki uangnya," ujar Wapres Kalla.

Menurut Kalla, pemerintah memiliki target selama tiga tahun sudah akan terbangun 350.000 unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi para pekerja. "Ada lahan 800 hektar, Bank Tabungan Negara (BTN) dan Jamsostek juga harus menyiapkan dananya untuk pembangunan rusuna para pekerja," tambah Wapres Kalla.

Menurut Hotbonar Sinaga, Jamsostek memiliki dana Rp 64 triliun. Namun, selama tiga tahun ini hanya disiapkan Rp 500 miliar untuk pembangunan rusuna pekerja. "Sebagian besar dana Jamsostek untuk lainnya. Untuk tiga tahun, kita alokasikan Rp 500 miliar. Adapun untuk membangun 20 unit tower Rusuna Pekerja di Batam disiapkan Rp 150 miliar," kata Hotbonar.

Lokasi Rusuna Pekerja berada di kawasan industri Terpadu Kabil, Pulau Batam. Tujuan pembangunan agar para pekerja yang bekerja di sejumlah industri tidak terlalu jauh menempuh jarak dari rumah ke lokasi tempat bekerja.

Pola pembangunan Rusuna Pekerja seperti ini akan menguntungkan para pekerja yang bisa lebih dekat jarak rumah ke tempat kerja, juga secara pemanfaatan lahan menjadik lebih efisien.

Dalam kesempatan itu, Ismeth menyerahkan kunci kendaraan bus kepada pekerja sebagai simbolis. Seusai meresmikan Rusuna Pekerja, Wapres Kalla direncanakan akan meninjau maket peta Rusuna Pekerja dan pameran para investor Kabil Batam.

KOMPAS Suhartono

KEPALA BPPT MENCETUSKAN POSTUR BIROKRASI BPPT TAHUN 2025

Rapat Kerja (Raker) BPPT tahun 2009 dilaksanakan di Hotel Horison - Bandung, 4-6 Maret 2009, yang diikuti oleh Pejabat eselon satu, Kepala Unit dan tim materi Reformasi Birokrasi, Quickwin dan Postur Birokrasi 2025. Rapat kerja ini dibuka oleh Kepala BPPT Marzan A. Iskandar.

Dalam sambutan pengarahannya beliau mengatakan bahwa Tema Raker BPPT kali ini sesuai dengan misi “Pertama, memacu perekayasaan teknologi untuk meningkatkan daya saing produk industri, kedua memacu penerapan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik instansi pemerintah dan yang terakhir memacu perekayasaan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik instansi pemerintah”. Adapun visinya menjadi Pusat Unggulan Teknologi yang mengedepankan kemitraan melalui pemanfaatan hasil rekayasa teknologi secara maksimum.

“Misi dan visi itu tentunya harus memiliki nilai-nilai Inti (Core Values) yang menjadi akar “Budaya Engineering“ dikembangkan, berdasarkan Budaya “gradakan”. Indikasi perilaku budaya “gradakan” Ka. BPPT mengatakan “berani, spontan, terus terang, informal, apa adanya, terbuka, jujur, fleksibel.

“Rapat kerja ini penting mengingat BPPT saat ini menghadapi beberapa persiapan yang harus diantisipasi dengan tepat dan sigap. Yang pertama kita sudah mencanangkan untuk ikut dalam reformasi birokrasi yang tentunya menimbulkan konsekuensi dimana segenap pimpinan dan seluruh warga BPPT harus mempunyai tekad untuk mensukseskan reformasi birokrasi yang bertujuan untuk memperbaiki BPPT secara menyeluruh.

Kedua tahun ini diadakan PEMILU dan akan dimulai RPJM tahun 2010 sampai 2014, dimana kita harus mempersiapkan rencana strategis lima tahunan. Kemudian kita juga harus mengantisipasi apa saja yang akan diprogramkan oleh pemerintah yang akan datang, kalau bisa justru mendahului secara konsepsional, sehingga kita bisa memberikan masukan kepada Pemerintahan yang akan datang didalam memanfaatkan dan mengembangkan teknologi pembangunan lima tahun kedepan. Kepala BPPT menambahkan kita harus menjamin bahwa BPPT itu sukses dalam reformasi birokrasi yang ditunjukan dengan suksesnya kita mendefinisikan dan melaksanakan dengan tepat atau quick wins.

Pembahasan mengenai personal appraisal tidak luput dari perhatian beliau, bahwa merupakan suatu metode mengevaluasi kinerja seluruh staf maupun atasannya, hal ini penting karena sebaik apapun sumber daya manusia yang kita miliki, tapi kalau yang bersangkutan tidak melakukan dengan sepenuh hati dan motisivasi yang kuat maka kita tidak bisa mengharapkan akan prestasi dari yang bersangkutan berujung pada prestasi BPPT. Acara pun dilanjutkan dengan pencerahan-pencerahan narasumber, Betti Alisjahbana, Umar Jouro, Steve Sudjatmoko dan Rusdiyanto. Acara raker yang berlangsung selama tiga hari ini berjalan dengan sukses. Dan diharapkan suksesnya acara dapat disusul dengan suksesnya prestasi-prestasi BPPT sesuai dengan tema Raker tahun 2009. (Ddn/Humas)

Thursday, March 12, 2009

Semeru Belum Berbahaya, Namun Harus Diwaspadai

Surabaya - Meski Gunung Semeru sudah mengeluarkan letusan dua kali dengan disertai material padat, namun kondisi gunung tertinggi di Pulau Jawa itu dianggap masih belum berbahaya. Namun, warga di sekitar Semeru tetap diminta untuk waspada dan buka mata terhadap situasi gunung itu.

"Tidak membahayakan, hanya warga diminta tetap waspada. Masyarakat jangan sampai menghirup letusan tersebut," ujar Kepala Sub Bidang Pengawasan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Agus Budianto saat berbincang dengan detiksurabaya.com melalui telepon seluler, Kamis (12/3/2009).

Material yang keluar dari dalam gunung kata dia dalam kondisi dingin alias tidak panas. Status gunung tersebut tetap status siaga. Berdasarkan pantauan seismograf, getaran atau gempa tidak terasa saat ini. Puncak gunung sendiri saat ini berkabut.

"Gempa tidak terasa dan tercatat oleh alat seismograf. Suara letusan, gemuruh dan getaran tidak dirasakan keluar," tuturnya.

Gunung Semeru dalam kondisi normal jelas Agus, setiap 20-30 menit terdengar bunyi letusan. Namun pada kondisi siaga seperti saat ini, letusan jarang terdengar. Menurut dia, letusan terdengar setiap satu jam sekali. Kondisi ini harus diwaspadai, pasalnya gunung akan mengeluarkan energi yang lebih besar lagi.

"Siaga karena kekuatan potensi ancamannya semakin tinggi dan perlu kewasapadaan yang tinggi," tandasnya.

Gunung Semeru mengeluarkan letusan abu pada pukul 08.02 WIB. Letusan abu tersebut mengguyur sejauh 12 kilometer dari puncaknya. Selain mengenai rumah penduduk, abu juga mengguyur Posko pemantauan Gunung Semeru di Gunung Sawur.

sumber : www.detik.com

Hasil Survei Demokrat, PDIP, dan Golkar Tetap Dominan

JAKARTA - Pemilu legislatif baru digelar 29 hari lagi. Namun, sejumlah prediksi menunjukkan kekuatan parpol sudah semakin mengerucut. Hasil survei bersama empat lembaga, CSIS, LP3ES, P2P LIPI, dan Puskapol FISIP UI, memperkirakan bakal muncul tiga kekuatan parpol dominan pada pemilu legislatif 9 April mendatang.

Tiga parpol tersebut adalah Partai Demokrat (PD), PDI Perjuangan, dan Golkar. Berdasar hasil survei terhadap 2.957 responden yang diselenggarakan pada 9-20 Februari lalu di 150 desa yang dipilih secara acak di seluruh Indonesia, PD meraih 21,52 persen suara, PDIP (15,51 persen), dan Golkar (14,27 persen).

Di urutan berikutnya ada lima parpol yang diprediksi lolos parliamentary threshold. Yakni, PPP, PKS, PKB, PAN, dan Gerindra. Namun, perolehan angkanya masih relatif jauh lebih kecil dari PD, PDIP, dan Golkar. ''Polanya, akan ada tiga partai dominan yang muncul di Pemilu 2009,'' kata peneliti CSIS Sunny Tanuwijaya saat jumpa pers di kantor CSIS kemarin.

Dia menjelaskan, hasil survei bersama tersebut secara persentase masih bisa berubah sesuai perkembangan politik yang eskalasinya masih terus meningkat menjelang Pemilu 2009. Perubahan sangat ditentukan oleh 22,83 persen responden yang mengaku belum tahu dan belum menentukan bakal memilih partai apa.

Faktor figur atau ketokohan dalam parpol, menurut Tanuwijaya, masih menjadi alasan utama masyarakat menentukan pilihan. Dalam hal ini, figur SBY di PD dan Megawati di PDIP tidak bisa dilepaskan sebagai magnet yang memengaruhi daya tarik mereka.

Alasan lain yang cukup signifikan, masyarakat secara rasional mulai mempertimbangkan bukti-bukti program yang dijalankan, usul program, dan pengalaman. ''Meski, banyak juga pengetahuan itu terbangun dari iklan-iklan partai politik,'' urainya.

Temuan lain, kata dia, iklan parpol yang terus gencar ternyata tidak secara otomatis membuat masyarakat suka pada parpol bersangkutan. Dia mencontohkan iklan Partai Gerindra, 64,1 persen responden mengaku paling sering melihat. Namun, saat ditanya iklan mana yang mereka sukai, ternyata hanya 36 persen yang mengaku suka iklan Gerindra.

Pada bagian lain, peneliti LP3ES Fajar Nursaid menyampaikan, hasil survei bersama juga mengkritisi tingkat pengetahuan responden terhadap caleg yang hendak dipilih. Menurut dia, mayoritas responden mengaku memiliki keinginan memilih. Namun, 70 persen di antara mereka mengaku tidak tahu nama caleg siapa dan dari partai mana yang akan dipilih.

Ikut hadir mengkritisi hasil survei bersama kemarin peneliti senior Syamsudin Haris. Puskapol FISIP UI diwakili Sri Budi Eko Wardani dan Lili Romli mewakili P2P LIPI. (did/jpnn/agm)

Sumber : Jawa Pos

Kelompok Negara G20 Fokus Penyehatan Perbankan Dunia

JAKARTA - Kelompok negara-negara G-20 bakal lebih fokus membahas nasib perbankan dunia agar tetap bisa menyalurkan pembiayaan. Sebab, krisis keuangan dunia tak bisa diselesaikan hanya lewat suntikan dana talangan atau bail out. Tapi, solusi jangka pendek ini harus diikuti pembersihan aset secara tepat dari aset-aset tak berkualitas seperti toxic asset.

"Pertemuan di G20 nanti kita akan membahas bagaimana penyehatan dari bank-bank itu dilakukan oleh Amerika Serikat dan Eropa, terutama tidak hanya keputusan bail out. Tapi sekarang adalah meng-clean up atau membersihkan neracanya secara cepat," kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati di kantornya kemarin (11/3). Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 akan digelar di London awal April mendatang. Sementara pertemuan tingkat Menkeu dilakukan akhir pekan ini. Indonesia adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang menjadi anggota G-20.

Menkeu melanjutkan, jika sudah dilakukan bail out tapi kondisi sistem keuangan masih belum normal, seluruh dunia akan mengalami hambatan untuk menormalisasi kegiatan ekonomi. "Karena banyak sekali proses intermediary function dari bank-bank tersebut enggak berjalan," lanjut Menkeu.

Pembahasan lebih rinci akan menyangkut perlakuan atas toxic asset. Itu adalah aset berupa surat berharga yang kebanyakan berbasis subprime mortgage atau efek beragun aset kredit perumahan berisiko tinggi. Menurut Menkeu, toxic asset itu menjadi semacam kanker yang harus segera dikeluarkan dari neraca. "Sehingga bank itu kemudian segera punya neraca sehat dan bisa melakukan lending activities (aktivitas kredit)," ujarnya.

Menkeu mengatakan, toxic asset ini penting untuk segera ditangani karena akan berdampak ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Jika neraca pembayaran turun, peralihan risiko dari berbagai perusahaan-perusahaan peminjam akan meningkat. "Ini karena bank tidak mampu untuk memperpanjang pinjamannya, karena dia sendiri sedang membutuhkan cash," ujarnya.

Peralihan risiko ini akan membuat banyak perusahaan yang sebelumnya pembayaran utangnya lancar, menjadi macet dan dipaksa membayar utangnya pada saat sekarang. "Ini akan kita tangani," katanya. (sof/bas)

Ahamdinejad Juga Dilempar Sepatu

TEHERAN,KOMPAS.com-Insiden pelemparan sepatu kembali menimpa petinggi sebuah negara. Kali ini korbannya Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad.


Situs Iran, Urmia News seperti dikutip Haaretz, Rabu (11/3) memberitakan, Ahmadinejad sedang berada di mobil terbuka dalam perjalanannya menuju kota Urmia. Tiba-tiba sebuah sepatu melayang ke arah mobil yang ditumpanginya.

Saat itu sang presiden sedang menuju stadion di Urmia, tempat ia akan berkampanye menjelang pilpres Iran.Kerumunan massa menunggunya di tepi jalan.

Menurut Urmia News, insiden itu dipicu jatuhnya orang tua yang tertabrak mobil Ahmadinejad. Waktu itu ia ingin menyampaikan surat kepada sang presiden, namun gagal dan malah tertabrak mobil itu. Melihat itu massa marah dan salah satunya melempar sepatu. Tidak disebutkan apakah lemparan itu mengenai sasaran atau tidak, tetapi konvoi itu langsung melesat. Urmia tidak menyebut waktu insiden itu terjadi, tetapi diyakini berlangsung awal pekan ini.

Tidak satu pun media Iran memberitakan insiden itu, tetapi para blogger Iran ramai membicarakannya di dunia maya. Inilah yang membuat insiden itu terbaca di seluruh dunia. Namun para blogger pro-Ahmadinejad menilai berita itu merupakan hasutan oposisi.

Pemimpin pertama yang menjadi korban pelemparan sepatu adalah George W Bush, saat melakukan kunjungan perpisahan sebagai presiden AS ke Irak Desember 2008. har/upi/tis

Dampak Pemanasan Global Jauh Lebih Buruk

CHICAGO, SABTU — Pengaruh buruk pemanasan global ternyata jauh lebih parah dari semua perkiraan berdasarkan asumsi yang terukur saat ini. Kerusakan yang dapat ditimbulkan akibat naiknya suhu Bumi dalam seabad ke depan mungkin sangat buruk.

Profesor Chris Field yang menjadi penulis utama laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2007 tentang perubahan iklim mengatakan hal tersebut dalam konferensi sains di Chicago, Sabtu (14/2) waktu setempat. Ia mengatakan, prediksi yang dibuat selama ini belum melihat dampak terburuk.

"Kita sekarang jelas menghadapi perubahan iklim di masa depan yang jauh di atas perkiraan yang diusulkan dalam kebijakan iklim," ujar Field. Misalnya, laporan tahun 2007 yang memperkirakan kenaikan suhu antara 1,1 hingga 6,4 derajat celsius dalam 100 tahun ke depan.

Menurutnya, perkiraan tersebut masih mengabaikan berbagai masalah yang sebanarnya turut memengaruhinya. Ia mengatakan, kenaikan suhu bergerak lebih cepat dan dampaknya bakal lebih buruk.

Temperatur yang meninggi menyebabkan hutan basah di kawasan tropis mengering sehingga lebih mudah terbakar. Selain itu, suhu tinggi juga mempercepat pencairan permafrost, kandungan es dalam tanah dekat kutub. Hal tersebut turut mempercepat kenaikan kadar gas rumah kaca di atmosfer sehingga mempercepat laju pemanasan global.

"Tanpa upaya yang efektif, perubahan iklim semakin besar dan semakin sulit diduga," ujar Field.

Ganti MD 90, Lion Air Datangkan Boeing 737-900 ER

JAKARTA,KOMPAS.com — Mulai kemarin (11/3), pemerintah resmi menghentikan sementara (grounded) pengoperasian semua pesawat jenis MD 90 milik maskapai Lion Air. Namun, maskapai ini tak mau menanggung kerugian terlalu dalam. Buktinya, Lion Air langsung bergerak cepat dengan mendatangkan pesawat baru.

"Bulan ini, kami akan kedatangan dua pesawat jenis Boeing 737-900 ER," kata Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air, kemarin. Selain itu, masih ada 10 pesawat lagi yang akan tiba hingga akhir tahun ini.

Manajemen Lion berharap, datangnya pesawat-pesawat baru itu bisa membantu menutupi potensi kehilangan pendapatan akibat tidak beroperasinya MD 90. Edward bilang, Lion Air memiliki lima pesawat MD 90 yang masing-masing berkapasitas 167 penumpang.

Rute penerbangan pesawat MD-90 tersebut meliputi Jakarta-Gorontalo, Jakarta-Aceh, dan Jakarta-Ambon. "Kami memakai MD 90 karena pesawat itu tahan dengan penerbangan jarak jauh dibandingkan yang lain," ujar Edward. (Yudo Widiyanto/Kontan)

Mengembalikan Kejayaan Budidaya Udang


Masa kelam industri udang Tanah Air sejak tahun 2003 membawa sektor ini tertatih-tatih menapak kebangkitan. Kini budidaya udang mulai memasuki babak baru dalam upaya memutus rantai persoalan di tingkat hulu.

Sejak Februari 2009, pemerintah mengoperasikan pusat perbanyakan pemuliaan (multiplication broodstock center) udang vaname di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Jawa Timur. Pusat perbanyakan pemuliaan itu dibuat untuk menghasilkan induk udang vaname. Pusat pemuliaan serupa juga akan beroperasi di Karangasem, Bali, tahun ini.

Pusat pemuliaan induk udang vaname di Gelung memiliki 12 bak pengembangan calon induk berukuran 60 meter kubik. Enam bak sudah dioperasikan dan diisi 600.000 ekor benih udang (benur).

Metode pemuliaan udang dilakukan dengan pola resirkulasi pengairan secara tertutup. Air buangan dari bak pemuliaan induk akan diolah dengan menggunakan teknik penyaringan (filterisasi) bakteri, pengendapan, penetralan amoniak, dan penyaringan kotoran, lalu dimasukkan kembali ke dalam bak.

”Metode resirkulasi tertutup bertujuan menghindari kondisi air yang kurang bagus dan mempertahankan parameter kualitas air. Kestabilan kualitas air diharapkan meningkatkan produksi udang,” kata Slamet Subiyakto, Kepala Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Situbondo.

Menurut Slamet, kondisi lingkungan dan kualitas air yang tidak menentu, baik kadar salinitas maupun alkalinitas, menjadi salah satu penyebab merosotnya produksi udang Indonesia. Pusat perbanyakan pemuliaan induk diharapkan menghasilkan udang bermutu yang dapat beradaptasi dengan kondisi perairan dan tahan penyakit.

Melalui proses seleksi individu, hanya 60.000 ekor atau 10 persen dari setiap bak yang diloloskan menjadi induk. Seleksi calon induk meliputi pertumbuhan, daya tahan penyakit, dan morfologi. ”Pemuliaan induk udang vaname dalam negeri untuk memutus ketergantungan pada induk impor,” katanya.

Dimulai BBAP Situbondo

Rekayasa genetika untuk pemuliaan induk udang vaname di dalam negeri sebenarnya dimulai oleh BBAP Situbondo sejak tahun 2003 di Pecaron, Situbondo. Pemuliaan induk udang dilakukan dengan metode perkawinan silang induk asal Hawai, Florida, dan lokal yang bebas penyakit (SPF). Persilangan itu diikuti dengan metode seleksi individu untuk memperoleh induk unggulan.

Tahun 2008, rekayasa genetika itu menghasilkan induk udang vaname sebanyak 240.000 ekor, serta benur-benur calon induk. Namun, sosialisasi dan distribusi yang minim, hanya di Pulau Jawa, menyebabkan tingkat penyerapan induk dan benur sangat terbatas. Penyerapan induk udang dalam negeri hanya 30.299 atau 12 persen dari total produksi. Penyerapan benur hanya 360 juta ekor atau 0,9 persen dari total kebutuhan 36,76 miliar ekor.

Dengan adanya pusat perbanyakan pemuliaan induk, produksi induk unggulan nasional itu diharapkan meningkat dan dipasarkan ke tempat-tempat pembenihan (hatchery) rakyat.

Induk udang hasil pemuliaan dijual Rp 25.000 per ekor, atau jauh lebih rendah ketimbang induk impor, yaitu Rp 450.000 per ekor. Sementara itu, harga benur Rp 17-Rp 20 per ekor, atau separuh dari harga benur impor sebesar Rp 35 per ekor.

Pemerintah menargetkan pusat pemuliaan induk udang vaname di Gelung menghasilkan 720.000 ekor induk per bulan. Sementara itu, pusat pemuliaan induk di Karang Asem ditargetkan menghasilkan 640.000 ekor per bulan.

Slamet mengatakan, keberadaan pusat perbanyakan pemuliaan induk udang itu tidak akan sanggup memenuhi semua kebutuhan induk dan benur bagi petambak. Maka, keterlibatan swasta untuk mengembangkan induk dan benur diperlukan.

Di tingkat nasional, produksi udang hingga kini masih di bawah target kendati secara kuantitas menempati urutan kedua terbesar setelah rumput laut. Tahun 2009, pemerintah optimistis menaikkan target produksi udang sebesar 540.000 ton. Guna mencapai target itu, diperlukan induk udang sedikitnya 900.000 ekor dan benur udang 52,31 miliar ekor.

Sementara itu, kebutuhan benur untuk revitalisasi mencapai 7,95 juta ekor.

Budidaya udang Indonesia pernah menoreh masa keemasan pada era 1980-an, ditandai dengan komoditas udang windu menjadi primadona ekspor yang menyumbang 15 persen dari total ekspor nonmigas. Pada tahun 1985-1988, misalnya, terjadi kenaikan ekspor udang dari 30.800 ton senilai 202,3 juta dollar AS menjadi 56.552 ton senilai 499,85 juta dollar AS.

Tahun 2002, produksi udang vaname mencapai puncaknya, yang digambarkan sebagai ”serba 70”. Harga benur Rp 70 per ekor dengan kemampuan menghasilkan udang ukuran 70 per kg hanya dalam waktu 70 hari.

Namun, puncak dari produksi udang tidak diikuti dengan upaya mempertahankan mutu induk, perbaikan kualitas tambak, dan daya dukung lingkungan. Induk udang vaname belum bisa diproduksi di dalam negeri sehingga benur udang selalu diimpor setiap tahun.

Masa kelam

Tahun 2003, industri udang memasuki masa kelam. Udang windu terserang penyakit yang mematikan. Sekitar 60 persen dari 410.000 tambak tradisional hancur akibat gagal panen.

Tahun 2005, pemerintah mencanangkan pembenahan budidaya udang sebagai prioritas revitalisasi perikanan.

Upaya mendongkrak industri udang nasional dengan memproduksi induk unggulan nasional memang masih membutuhkan pengujian. Kini, sebagian pelaku usaha budidaya udang mulai mencoba menggunakan induk unggulan nasional itu.

Ketua Shrimp Club Indonesia Iwan Sutanto mengatakan, budidaya udang vaname selama ini sangat bergantung pada pasokan benur impor asal Amerika Serikat, yang harganya tergolong mahal. Perdagangan induk impor yang dimonopoli kartel besar membuat pembelian induk impor kerap terkendala.

Harga benur yang mahal dan persyaratan berbelit menyebabkan sebagian usaha pembenihan udang tiarap. Itu terjadi karena serangan penyakit udang beberapa tahun lalu sehingga sulit untuk bangkit.

”Upaya pemuliaan induk udang unggulan nasional yang tidak kalah dengan induk impor diharapkan menghidupkan kembali pusat pembenihan dan tambak-tambak udang rakyat yang mati,” katanya.

Di Jawa Timur, lanjut Iwan, tujuh dari delapan produsen benih yang terpuruk sejak beberapa tahun lalu kini mulai menggunakan benih itu. Penggunaan benur unggulan nasional itu diprediksi mampu menurunkan biaya produksi sebesar Rp 1.500 per kg.

Ketua Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN) Shidiq Moeslim mengingatkan, upaya membangkitkan kejayaan perikanan budidaya bukan perkara mudah. Dibutuhkan langkah serius dan konsisten mulai dari proses hulu hingga ke hilir.



Sumber : Kompas Cetak
Sumber : Syaefudin-BPPT

Crew TASDA

Nah biar ada gambaran tentang siapa aja yang menjadi Crew TASDA.. berikut ini ada profil2nya.. Silakan disimak yah..

1. DR. Awal Subandar : Juragan TASDA - BPPT.


2. DR. Rony M. Bisry

3. DR. Udrekh : member TASDA

4. Agus Budi Kuntjoro



5. Budi Heru Santosa

6. Yudi Wahyudi


7. Wisnu Ali Martono


8. Meutia Djoharin


9. Andri Purwandani - no picture

10. Onni Bibin Bintoro - no picture

11. Imas Nurjanah


12. Riisiyani ( Apa lo liat - liat gw ini ahli accounting jangan macem2 lo ta potong honornya)


13. Winarno - no picture

14. Mohammad Wahid Dody - no picture

15. Fiolenta Marpaung


16. Ruki Ardiyanto


17. Tiara Grace

18. Anthony Wibowo - no picture

19. Lukijanto


20. Defi Augusta



21. Mohammad Nafis


22. Aflakhur Ridho

23. Asep Dadang

Welcome...!!!!!

Terima kasih Anda sudah mengakses blog TASDA - BPPT..
Belum banyak isi yang disajikan tetapi kami akan berusaha menampilkan berbagai hal yang terkait dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh TASDA - BPPT, baik secara individu maupun secara organisasi.
Silakan tuangkan uneg-uneg, saran, sumbang sih pikiran dll kepada kami untuk perbaikan.
Sekali lagi terima kasih Anda sudah mampir.. dan wassalam